Kamis, 09 Juni 2011

Proposal untuk ORTU...

Latar Belakang
Ibunda dan Ayahanda yang sangat saya hormati, saya cintai dan sayangi, semoga Allah selalu memberkahi langkah-langkah kita dan tidak putus-putus memberikan nikmatNya kepada kita. Amin
Ibunda dan Ayahanda yang sangat saya hormati..sebagai hamba Allah, saya telah diberi berbagai nikmat. Maha Benar Allah yang telah berfirman : "Kami akan perlihatkan tanda-tanda kebesaran kami di ufuk-ufuk dan dalam diri mereka, sehingga mereka dapat mengetahui dengan jelas bahwa Allah itu benar dan Maha Melihat segala sesuatu".
Nikmat tersebut diantaranya ialah fitrah kebutuhan biologis, saling membutuhkan terhadap lawan jenis.. yaitu: Menikah ! Fitrah pemberian Allah yang telah lekat pada kehidupan manusia, dan jika manusia melanggar fitrah pemberian Allah, hanyalah kehancuran yang didapatkannya..Na'udzubillah ! Dan Allah telah berfirman : "Janganlah kalian mendekati zina, karena zina adalah perbuatan yang buruk lagi kotor" (Qs. Al Israa' : 32).

Senin, 16 Mei 2011

HARI JUM'AT..waktu mustajab berDO'A

Sungguh berbeda Allah Subhanahu Wa Ta’ala dengan makhluk-Nya. Dia Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Lihatlah manusia, ketika ada orang meminta sesuatu darinya ia merasa kesal dan berat hati. Sedangkan Allah Ta’ala mencintai hamba yang meminta kepada-Nya. Sebagaimana perkataan seorang penyair:

الله يغضب إن تركت سؤاله وبني آدم حين يسأل يغضب

“Allah murka pada orang yang enggan meminta kepada-Nya, sedangkan manusia ketika diminta ia marah”

Ya, Allah mencintai hamba yang berdoa kepada-Nya, bahkan karena cinta-Nya Allah memberi ‘bonus’ berupa ampunan dosa kepada hamba-Nya yang berdoa. Allah Ta’ala berfirman dalam sebuah hadits qudsi:

يا ابن آدم إنك ما دعوتني ورجوتني غفرت لك على ما كان منك ولا أبالي

“Wahai manusia, selagi engkau berdoa dan berharap kepada-Ku, aku mengampuni dosamu dan tidak aku pedulikan lagi dosamu” (HR. At Tirmidzi, ia berkata: ‘Hadits hasan shahih’)

Sabtu, 07 Mei 2011

Magnet Hati


Tidak ada seorang pun, ketika Allah menciptakannya, kecuali pasti memiliki potensi menerima dan menolak. Bila tidak memiliki bererti ia telah kehilangan dirinya, kehilangan rahasia wujudnya. la seperti pohon kering yang daun-daunnya berguguran, tidak menghijau dan tidak hidup. Atau seperti pohon yang tidak berbuah, hidup tapi seperti mati. la tidak punya pengaruh dalam kehidupan kerana hanya dapat mengambil tetapi tidak dapat memberi. Ada sejumlah orang yang bukan nabi juga bukan syuhada, tetapi kedudukannya
di sisi Allah membuat para nabi dan para syuhada in hati. Mereka dapat menyingkap
rahsia Allah dalam dirinya, yakni anugerah indra: telinga, mata, dan hati.
Mereka membangkitkan dan "memerangi"nya dengan ibadah dan ketaatan,
sehingga menyala dan berkobar-kobar. Dari dalam jiwa dan hatinya muncul luapan
gelombang yang mampu mengharu biru hati manusia sehingga menjadikannya lunak
di hadapan Allah swt. Hati dan perasaan menjalin hubungan yang demikian harmonis,
dan tak dapat di-ungkapkan dengan kata-kata, namun kita dapat merasakan
kebahagiaan dengannya. la menjelma menjadi kha-yalan indah yang melayang-layang. la
pun lalu berubah menjadi "magnet" yang dapat menarik ruh dan hati.
Tak seorang pun yang tidak mempunyai perasaan seperti ini, walau hanya sedikit.
Seorang da'i yang sukses adalah yang mendapat petunjuk Allah ke tempat persembunyian
perasaan ini, sehingga menambah kekuatan dan gairahnya. Allah swt.
berfirman,
"Wahai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila
Rasul menyeru kalian kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kalian." (Al-Anfal:
24)
Sementara orang-orang yang kering hatinya dan berkarat jiwanya, telah Allah
nyatakan,
"Kemudian setelah itu hati kalian menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi.
Padahal di antara batu-batu itu sungguh ada sungai-sungai yang mengalir darinya, dan di
antaranya sungguh ada yang terbelah lalu keluarlah mata air darinya, dan di antaranya
sungguh ada yang meluncur jatuh kerana takut kepada Allah. Dan Allah sekali-kali tidak
lengah dari yang kalian kerjakan." (Al-Baqarah: 74)
Ayat ini telah menjelaskan bahawa batu itu sensitif. Bahkan ia meluncur jatuh
kerana takut kepada Allah. Tetapi kita tidak memiliki peralatan yang dapat membuka
rahsia, bagaimana batu itu dapat sensitif. Namun kita yakin (melalui ayat) tersebut
bahawa ia memang sensitif, takut, dan melekat satu sama lain kerana takut-nya
kepada Allah.
Bila batu saja sensitif, gemetaran, dan melekat satu sama lain kerana takut kepada

Allah, lalu bagaimana dengan manusia yang banyak diberikan oleh Allah
kenikmatan yang besar, seperti akal, perasaan, dan hati sebagai tempat penitipan
rahmat. Allah berfirman,
"Berkata Musa, 'Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah
untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka
mengertiperkataanku“. (Thaha: 25-28)

Sabtu, 26 Februari 2011

Kejujuran Yang Berbuah Manis

Beberapa abad lalu, di masa-masa akhir tabi’in. Di sebuah jalan, di salah satu pinggiran kota Kufah, berjalanlah seorang pemuda. Tiba-tiba dia melihat sebutir apel jatuh dari tangkainya, keluar dari sebidang kebun yang luas. Pemuda itu pun menjulurkan tangannya memungut apel yang nampak segar itu. Dengan tenang, dia memakannya.
Pemuda itu adalah Tsabit. Baru separuh yang digigitnya, kemudian ditelannya, tersentaklah dia. Apel itu bukan miliknya! Bagaimana mungkin dia memakan sesuatu yang bukan miliknya?
Akhirnya pemuda itu menahan separuh sisa apel itu dan pergi mencari penjaga kebun tersebut. Setelah bertemu, dia berkata: “Wahai hamba Allah, saya sudah menghabiskan separuh apel ini. Apakah engkau mau memaafkan saya?”

Jumat, 25 Februari 2011

Allah 'Azza wa Jalla Turun Ke Langit Dunia

Dari Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
Rabb kita turun ke langit dunia pada setiap malam yaitu ketika sepertiga malam terakhir.
Dia berfir rman,
"Siapa yang berdo'a kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan, siapa yang meminta
kepada-Ku, maka akan Aku berikan, dan siapa yang memohon ampun kepada-Ku,
maka akan Aku ampuni.(H.R.Bukhari dan Muslim)

Hikmah Diutusnya Para Nabi dan Rasul

Allah telah mengutus semua Rasul sebagai pemberi kabar gembira dan pemberi peringatan.
Sebagaimana firman Allah Ta’ala :

رسلا مبشرين ومنذرين لئلا يكون للناس على الله حجة بعد الرسل

“(Kami telah mengutus) Rasul-rasul mejadi penyampai kabar gembira dan pemberi peringatan, supaya tiada lagi suatu alasan bagi mausia membantah Allah setelah (diutusnya) para Rasul itu.” (QS. An-Nisa’ : 165).

Rasul pertama adalah Nabi Nuh ‘alaihis salam, dan Rasul terakhir adalah Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, serta beliaulah penutup para Nabi.

Jumat, 18 Februari 2011

Kutitip surat ini untukmu, Anakku..

Assalamu’alaikum,
Segala puji Ibu panjatkan kehadirat
Allah ta’ala yang telah memudahkan
Ibu untuk beribadah kepada-Nya.
Shalawat serta salam Ibu sampaikan
kepada Nabi Muhammad shallallahu
‘alaihi wasallam, keluarga dan para
sahabatnya. Amin…
Wahai anakku,
Surat ini datang dari Ibumu yang
selalu dirundung sengsara… Setelah
berpikir panjang Ibu mencoba untuk
menulis dan menggoreskan pena,
sekalipun keraguan dan rasa malu
menyelimuti diri. Setiap kali menulis,
setiap kali itu pula gores tulisan
terhalang oleh tangis, dan setiap kali
menitikkan air mata setiap itu pula hati
terluka…
Wahai anakku!
Sepanjang masa yang telah engkau
lewati, kulihat engkau telah menjadi
laki-laki dewasa, laki-laki yang cerdas
dan bijak! Karenanya engkau pantas
www.salafiyunpad.wordpress.com abu zayd 1
membaca tulisan ini, sekalipun
nantinya engkau remas kertas ini lalu
engkau merobeknya, sebagaimana
sebelumnya engkau telah remas hati
dan telah engkau robek pula
perasaanku.

ADAB DI JALAN

1. Berjalanlah dengan tenang, tidak cepat maupun lambat. Berjalanlah dengan sikap wajar dan tawadhu, tidak berlagak sombong di saat berjalan atau mengangkat kepala karena sombong atau memalingkan wajah dari orang lain karena takabbur. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman yang artinya,
“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (Luqman: 18)
2. Pelihara pandangan mata, baik bagi laki-laki maupun perempuan. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman yang artinya:
“Katakanlah kepada laki-laki beriman, “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. Dan katakanlah kepada wanita yang beriman, “Hendaklah mereka menahan pandangan-nya, dan memelihara kemaluannya....” (An-Nur: 30-31)

Jumat, 11 Februari 2011

Valentine’s Day ????

Tanggal 14 Februari seakan-akan menjadi hari yang khusus bagi manusia secara umum, bahkan bagi seorang muslimah sekalipun. Dengan pengaruh dari berbagai media dan lingkungan, para gadis sibuk ikut-ikutan merayakan hari tersebut. Ada yang sibuk membuat coklat dan kue-kue untuk orang yang disayanginya, mengirimkan kartu, atau sengaja mengkhususkan membuat pengakuan cinta untuk lelaki pujaan hatinya. Na’udzubillah min dzalik. Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan untuk dijauhkan dari perbuatan tersebut…

Setelah mengetahui fatwa-fatwa yang ada pada artikel sebelumnya, ada baiknya kita juga mengetahui asal usul adanya hari valentine. Dengan demikian, insya Allah kita akan lebih berhati-hati dan tidak segan-segan untuk meninggalkan hari raya tersebut. Apalagi jika kita benar-benar ingin menjadi wanita muslimah sejati, yang sangat cinta kepada Allah dan Rasul-Nya dan sangat takut dengan hukuman-Nya dan berharap keridhoan-Nya. Artikel berikut ini banyak menukil dari majalah As Sunnah dengan disertai berbagai tambahan dari penulis.

Definisi Valentine’s Day

Petaka Kata Nanti...Nanti Dan Nanti...

Di antara  hal yang  dapat  membinasakan  anak  cucu Adam adalah perbuatan menunda-nunda. Orang bijak berkata, "Barangsiapa yang menanam benih 'nanti', maka akan tumbuh sebuah tanaman bernama 'mudah-mudahan', yang memiliki buah bernama 'seandainya', yang rasanya adalah 'kegagalan dan penyesalan'."
Jadi, apabila Anda melihat seorang pemuda yang mengatakan, "Nanti, nanti." Maka cucilah kedua tangan Anda dari dirinya. Ketahuilah bahwa ia nanti akan berganti-ganti tempat.
  
Anda mungkin pernah mengenal seseorang, yang ketika Anda berkata kepadanya, "Tidakkah kamu menghapal Al Qur'an?" Ia katakan, "Akan saya hapal nanti, insya Allah." Kalaulah Perang Dunia III berkecamuk, pastilah Al Qur'an masih belum dihapalnya. Bahkan sampai ia mati pun, Al Qur'an masih belum dihapalnya juga.
  
Atau Anda berkata kepadanya, "Mengapa Anda tidak sungguh-sungguh belajar?" Ia katakan, "Sekarang masih awal-awal semester, nantilah menjelang mid test." Mid test pun tiba dan ia belum juga mengulangi pelajarannya. Ia kembali berkata, "Nantilah kalau final test sudah dekat, aku sulit konsentrasi belajar kalau ujian belum di ambang pintu." Ujian akhir pun tiba, tapi tidak ada yang bisa ia lakukakan selain duduk terpaku memandangi tumpukan buku di hadapannya.

Kamis, 03 Februari 2011

Pesan Dari Iblis Untukmu

Oleh: Mamduh Farhan al-Buhairi
 Sungguh aku telah melihatmu kemarin…
Engkau memulai kehidupan seharian, engkau bangun dan pergi untuk bekerja tanpa memikirkan shalat fajar…!
Di kantor, engkau tidak peduli sama sekali tentang aturan halal haram, sebagaimana yang dilakukan oleh kawan-kawanmu…
Saat engkau pulang ke rumah, engkaupun menyantap makananmu tanpa menyebut nama Allah Sang Pemberi rizki kepadamu…
Juga tidak ada waktu untuk shalat Isya' sebelum tidur, meskipun kamu sempatkan nonton TV sampai engkau tertidur pulas …!
 
Engkau adalah seorang pengingkar nikmat dan penentang Pemberi nikmat. Aku sangat mencintaimu dengan kelakuanmu itu.
Kelakuanmu adalah salah satu sifat dari sifatku. Aku sangat berbahagia melihatmu hidup seperti itu.
Egkau adalah bagian dari diriku, dan aku adalah bagian dari dirimu.
 
 

Gadis Kecil Yang Shalihah

Oleh: Ummu Mariah Iman Zuhair
Aku akan meriwayatkan kepada anda kisah yang sangat berkesan ini, seakan-akan anda mendengarnya langsung dari lisan ibunya.
Berkatalah ibu gadis kecil tersebut:
Saat aku mengandung putriku, Afnan, ayahku melihat sebuah mimpi di dalam tidurnya. Ia melihat banyak burung pipit yang terbang di angkasa. Di antara burung-burung tersebut terdapat seekor merpati putih yang sangat cantik, terbang jauh meninggi ke langit. Maka aku bertanya kepada ayah tentang tafsir dari mimpi tersebut. Maka ia mengabarkan kepadaku bahwa burung-burung pipit tersebut adalah anak-anakku, dan sesungguhnya aku akan melahirkan seorang gadis yang bertakwa. Ia tidak menyempurnakan tafsirnya, sementara akupun tidak meminta tafsir tentang takwil mimpi tersebut.
Setelah itu aku melahirkan putriku, Afnan. Ternyata dia benar-benar seorang gadis yang bertakwa. Aku melihatnya sebagai seorang wanita yang shalihah sejak kecil. Dia tidak pernah mau mengenakan celana, tidak juga mengenakan pakaian pendek, dia akan menolak dengan keras, padahal dia masih kecil. Jika aku mengenakan rok pendek padanya, maka ia mengenakan celana panjang di balik rok tersebut.

Untukmu Remaja..

Abdullah Umar Bani’mah*
Masa remaja adalah masa yang paling rentan bagi manusia dalam pertumbuhannya. Seorang remaja selalu berusaha mencontoh dan meniru orang lain. Seorang remaja ingin tampil beda dengan yang lainnya. Ia tidak mendengar nasehat dengan memikirkannya terlebih dahulu. Ia ingin melakukan sesuatu apa yang terlintas dibenaknya. Hendaklah setiap kita melakukan introspeksi dan mengoreksi diri kita masing-masing. Diantara sebab kelemahan dan kehinaan umat Islam sekarang adalah taklid buta kepada orang-orang kafir. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda,
“ Sungguh kalian pasti akan mengikuti tradisi orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta hingga jika mereka masuk kelubang biawak, tentu kalian akan mengikuti mereka.” Kami (Sahabat) bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah mereka Yahudi dan Nasrani?” Beliau menjawab, “(Kalau bukan mereka) siapa lagi?”
Aku berpesan untuk diriku  dan para remaja agar selalu bertakwa kepada Allah Ta’ala, kemudian agar selalu menaati kedua orang tua. Ciumlah tangan keduanya dan minta maaf kepada mereka berdua. Hal ini aku katakan karena sesungguhnya siapakah yang berani menjamin bahwa mereka akan terus hidup ? seandainya kita meninggal terlebih dahulu maka mungkin bapak dan ibumu akan memaafkanmu. Namun apabila mereka berdua meninggal sebelum kita, maka siapakah lagi yang akan memaafkan kita?
Percayalah kepadaku wahai saudara-saudaraku, sesungguhnya berbakti kepada kedua orang tua ialah seagung-agung perbuatan baik. Ridha Allah terdapat pada ridha orang tua

Rabu, 02 Februari 2011

Sang Bidadari

bidadari surgaWanita terlahir sebagai anugerah terindah dari Rabb Sang Pencipta untuk seluruh semesta. Betapa kelamnya dunia ini tanpa kehadiran seorang wanita sebagai perhiasan di tengah hiruk pikuknya kaum Adam. Pun, dia adalah sosok hamba yang penuh dengan keindahan dan menyejukkan mata yang melihatnya. Tiada tergantikan perannya, hingga tak jarang para bidadari surga iri padanya. Ketulusan dan pengorbannannya begitu dahsyat, hingga mereka pun dikabarkan memiliki 3 tingkat derajat lebih baik dibanding para panglima keluarga.

Islamic Animasi

Islamic Animasi

Jumat, 28 Januari 2011

Cinta......Pacaran..?

Cinta kepada lain jenis merupakan hal yang fitrah bagi manusia. Karena sebab cintalah, keberlangsungan hidup manusia bisa terjaga. Oleh sebab itu, Allah Ta’ala menjadikan wanita sebagai perhiasan dunia dan kenikmatan bagi penghuni surga. Islam sebagai agama yang sempurna juga telah mengatur bagaimana menyalurkan fitrah cinta tersebut dalam syariatnya yang rahmatan lil ‘alamin. Namun, bagaimanakah jika cinta itu disalurkan melalui cara yang tidak syar`i? Fenomena itulah yang melanda hampir sebagian besar anak muda saat ini. Penyaluran cinta ala mereka biasa disebut dengan pacaran.

Senin, 24 Januari 2011

Solusi wanita yang tertindas Suami..


Pada hakikatnya, Islam tidak melepaskan kehidupan rumah tangga berjalan begitu saja tanpa arah petunjuk. Sehingga hawa nafsu menjadi penentu yang berkuasa. Tidak demikian adanya. Islam telah menggariskan hak, kewajiban, tugas dan tanggung-jawab antara suami dan istri sesuai dengan kodrat, kemampuan, mempertimbangkan tabiat dan aspek psikis. Hal tersebut ditetapkan di atas landasan yang adil lagi bijaksana. Allah Ta'ala berfirman:
"Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma'ruf. Akan tetapi, para suami mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada isterinya. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana". [al-Baqarah/2:228].

 Jika pasangan suami istri mengerti dan memahami kewajiban masing-masing, niscaya biduk suatu rumah tangga kaum muslimin akan berjalan normal, semarak oleh suasana mawaddah dan rahmat. Suami memenuhi kewajiban-kewajibannya. Begitu pula, istri juga menjalankan kewajiban-kewajibannya. Dengan ini, rumah tangga akan menuai kebahagiaan dan ketentraman.  Rumah tangga benar-benar berfungsi sebagaimana mestinya.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :

"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir." [ar-Rûm/30:21].

Jumat, 21 Januari 2011

Download Gratis

Bahaya Pakaian Ketat di SINI!!!!
Indahnya Ukhuwah Manisnya Islam..Klik di Sini.. 
Kewajiban Muslim Terhadap Waktu Klik di Sini!
Ceramak Unsd.Harman Tajang,LC. disini!

Biografi Al Imam An Nawawi

Nama Imam Nawawi, Kunniyah, Gelar dan Nasab Beliau :
Nama beliau adalah : Yahya bin Syaraf bin Murri bin Hasan bin Husain bin Muhammad bin Jum’ah bin Hizam.
Kunniyah beliau adalah : Abu Zakariyya, padahal beliau tidak mempunyai anak yang bernama Zakariyya karena beliau tidak menikah hingga wafat. Ini menunjukkan bahwa para ulama kita memandang berkunniyah adalah suatu sunnah walaupun seseorang belum memiliki anak bahkan belum nikah sekalipun.

Gelar beliau : Muhyiddin (yang menghidupkan Ad Dien), namun beliau tidak senang digelari demikian. Karena gelar seperti ini di dalamnya terdapat unsur tazkiyah ( pengakuan akan kelebihan dan kemampuan diri) apalagi maknanya tidak tepat karena Ad Dien ini terus akan hidup tanpa tergantung dengan seorang pun

Jumat, 14 Januari 2011

Saudaraku, Sudah Betulkah Pergaulanmu,,,

Sebagai jalan hidup dan agama yang mengemban misi rahmatan lil ‘alamin, Islam tentu mengatur kaidah bermuamalah atau bergaul bagi pemeluknya. Baik itu terhadap sesama muslim maupun pemeluk agama lain. Tidak mengentengkan yakni tidak tenggelam dalam budaya toleransi yang menjebak, namun juga tidak berlebihan semisal melakukan tindak anarkis.

Tentu bukan hal aneh lagi jika kita menjumpai bermacam-macam warna dan perilaku dalam kehidupan masyarakat kita. Ini terjadi dengan sebab yang beragam. Terkadang dilatarbelakangi lingkungan, masyarakat, pergaulan, teman-teman, dan sebagainya. Semuanya ini menuntut agar kita bisa memosisikan syariat sebagai landasan pergaulan sehingga bisa merangkul semua perbedaan tersebut dengan cara menyingkirkan sesuatu yang tidak ada syariatnya dan mengokohkan yang ada tuntunannya dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Hukum Membaca Al-Fatihah?

Ditanya Fadhilatusy Syaikh Muhammad bin ‘Abdillah al-Imam hafizhahullahu dengan pertanyaan berikut :
ما حكم القراءة للمأموم في الصلاة الجهرية ؟
“Apa hukum membaca (surat al-Fatihah, pent) bagi seorang makmum ketika sholah Jahriyah?”
الصحيح من أقوال العلماء أنه يجب عليه قراءة الفاتحة لما في الصحيحين عن عبادة بن الصامت قال : قال رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم : (لا صلاة لمن لم يقرأ بفاتحة الكتاب) وهذا عام يشمل الإمام والمأموم ويشمل الصلاة الجهرية والسرية . ولما في مسلم عن أبي هريرة قال : قال رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم : (من لم يقرأ بفاتحة الكتاب فصلاته خداج غير تمام) . ولما روي أبو يعلي عن أنس قال : قال رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم : (أتقرؤون خلف الإمام والإمام يقرأ ؟ فقالوا : إنا لنفعل . قال : لا تفعلوا ليقرأ أحدكم بفاتحة الكتاب في نفسه) وسنده حسن . وأما ما رواه مسلم أن رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم قال : (وإذا قرأ فأن فأنصتوا) فقد أعلها بعض الحفاظ بالشذوذ . وأيضاً هذا عام خصه الأحاديث السابقة الدالة على قراءة الفاتحة .
Syaikh hafizhahullah menjawab :
“Yang benar dari pendapat para ulama adalah wajib bagi seorang makmum membaca al-Fatihah sebagaimana hadits di dalam Shahihain dari ‘Ubadah bin Shamit -radhiyallahu ‘anhu-, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Alihi wa Salam bersabda : “Tidak ada sholat bagi yang tidak membaca surat al-Fatihah.” Hadits ini umum, mencakup imam maupun makmum dan mencakup sholat jahriyah maupun siriyah.

Selasa, 11 Januari 2011

Ketika Bidadari Turun ke Bumi

Dalam buku Tamasya ke Surga, Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah mengisahkan tentang bidadari-bidadari surga. Bidadari-bidadari itu adalah wanita suci yang menyenangkan dipandang mata, menyejukkan dilihat, dan menentramkan hati setiap pemiliknya. Rupanya cantik jelita, kulitnya mulus. Ia memiliki akhlak yang paling baik, perawan, kaya akan cinta dan umurnya sebaya. Siapakah yang orang yang beruntung mendapatkannya? Siapa lagi kalau bukan orang-orang yang syahid karena berjihad di jalan Allah, orang-orang yang tulus dan ikhlas membela agama Allah.
Sebagian kita mungkin berfikir, kapan kita berjumpa dengan bidadari-bidadari itu, apakah ia akan kita miliki, adakah ia sedikit diantara mereka mendiami bumi sekarang ini?
Bidadari-bidadari itu telah turun ke bumi.......

Minggu, 09 Januari 2011

Zubair bin Al-Awwam radhiallahu anhu


Perajurit Allah Pengiring Rasulullah
Antara Thalhah dan Zubair adalah dua serangkai. Bila yang seorang disebut maka yang kedua pun disebut. Mereka sama-sama beriman pada tahun yang sama dan wafat dalam tahun yang sama pula. Kedua-duanya tergolong dalam sepuluh orang yang "mubasyarin bil jannah".
Zubai masuk Islam dalam usia lima belas tahun dan ia hijrah dalam usia delapan belas tahun sesudah menderita penganiayaan dan siksaan bertubi-tubi karena mempertahankan keimanannya. Pamannya sendirilah yang menyiksanya. Zubair digulung ke dalam tikar, lalu kakinya digantung diatas dan dibawah kepalanya ditaruh api yang membara. Pamannya berkata, "Kembali kamu kepada penyembahan berhala !" Tapi Zubair menjawab, "Saya tidak akan kembali kafir lagi sama sekali."

Sabtu, 08 Januari 2011

Tuntutan Ibadah Praktis (Thaharah dan Shalat)


Tujuan penyampaian materi :
Agar peserta tarbiyah dapat melaksanakan thaharah dan shalat sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.

A.    Thaharah
    Wudhu

1.    Berniat untuk berwudhu.
    Letak niat di dalam hati.
2.    Membaca basmalah.
3.    Mencuci kedua tangan
    Menuangkan air ke atas kedua tangan  dan mencucinya di luar bejana. Apabila tangan mengandung najis atau diragukan kesuciannya maka wajib mencucinya di luar bejana sebelum memasukkannya ke dalam bejana.
    Mencuci kedua tangan hingga ke pergelangan tangan.
    Mencuci sela-sela jari.
4.    Membersihkan mulut dan hidung
    Dengan cara berkumur-kumur, menghirup air ke dalam hidung lalu menghembuskannya kembali ke luar.
    Berkumur-kumur dan menghirup air ke dalam hidung dilakukan  secara bersamaan.
    Bersungguh-sungguh ketika menghirup air ke dalam hidung kecuali dalam keadaan berpuasa karena dikhawatirkan air masuk ke dalam kerongkongan.

Keutamaan Ilmu dan Para Penuntut Ilmu serta Adab-adabnya

Tujuan Penyajian Materi :
1.    Agar peserta tarbiyah senantiasa bersemangat untuk menuntut ilmu agama.
2.    Agar peserta tarbiyah mengetahui bahwa mempelajari agama hukumnya wajib.
3.    Agar peserta tarbiyah mengetahui bahwa ilmu agama lebih utama dari ilmu-ilmu yang lain.
4.    Agar peserta tarbiyah mengetahui jalan untuk mendapatkan ilmu agama.

KENAPA UMMAT ISLAM MENGALAMI KEMUNDURAN.


@.Tujuan materi:
     1. Agar peserta tarbiyah menyadari kondisi ummat Islam hari ini.
     2. Untuk menumbuhkan semangat dan tanggung jawab terhadap           islam  
     3. Agar peserta tarbiyah mengetahui solusi dan jalan keluar untuk mengembalikan kejayaan ummat.               

     Fenomena kemunduran:
1. Dari sisi wilayah / teritorial:
    A, Negeri islam yang telah dirampas, mis:
         - Spanyol
         - Palestina
         - Pilipina

Job Diskripsi Pengurus Halaqah Tarbiyah


I.    Naqib/Naqibah
A.  Tugas :
1.    Memimpin dan mempertanggungjawabkan jalannya program-    
       program tarbiyah menurut marhalahnya dengan senantiasa 
       berkonsultasi dengan Murabbi/murabbiyahnya.
2.    Memimpin musyawarah-musyawarah halaqahnya
3.    Mempertanggungjawabkan kehadiran anggota halaqahnya
4.    Menjadi penghubung antara halaqahnya dengan dep.Kaderisasi 5.    Melaporkan kehadiran anggota halaqah tarbiyah setiap pertemuan kepada Murabbi/Murabbiyah 
       atau kepada Dep.Kaderisasi WI
6.    Berusaha menyelesaikan masalah-masalah internal halaqah dengan melibatkan anggota lain yang 
       dibutuhkan
   
B.  Wewenang :
1.    Mengatur dan menetapkan tempat pelaksanaan tarbiyah

Jejak Indah Sang Pemimpin


Malam telah pekat, selimut-selimut semakin dirapatkan para pemiliknya untuk menambah lelap. Angin sahara menderu akrab ditelinga, dingin menusuk, kesunyian hadir sejak tadi. Dia mengendap-endap keluar dari petak rumah sederhana, menyusuri setiap lorong perkampungan Madinah. Jubah kumal bertambalan itu menemaninya pergi. Ditajamkannya pendengaran, adakah rakyatnya menyelami derita yang luput dari perhatian. Diawaskannya mata, terdapatkah rakyat alami duka akibat kepemimpinannya. Jika dia berlalu dan mendengar dengkuran halus pemilik rumah, senyuman menemaninya berpatroli.
Sendirian, dia memamah malam, langkahnya berjinjit khawatir mengganggu istirahat rakyat yang begitu dicintai. Dari setiap detik yang mengalir, selalu kecemasan yang membayang di wajah pemberaninya, jangan-jangan di rumah ini ada janda dengan anak-anak yang kelaparan, atau khawatir di rumah selanjutnya orang tua terkapar kesakitan tanpa sanak saudara, adakah di rumah itu yang sakit hati karena pajak terlalu tinggi. Sendirian dia menikmati paruh malam, menyulam harapan keadaan rakyat sentosa senantiasa, merajut do'a agar rakyat dibawah naungan perlindungannya dilingkupi pilinan kedamaian.

Jumat, 07 Januari 2011

Aku Jatuh Cinta ...

Cinta. Sebuah kata singkat yang memiliki makna luas. Walaupun belum teridentifikasi secara pasti, namun eksistensi cinta diakui oleh semua orang. Al-Ghazali mengatakan cinta itu ibarat sebatang kayu yang baik. Akarnya tetap di bumi, cabangya di langit dan buahnya lahir batin, lidah dan anggota-anggota badan. Ditujukan oleh pengaruh-pengaruh yang muncul dari cinta itu dalam hati dan anggota badan, seperti ditujukkanya asap dalam api dan ditunjukkanya buah dan pohon.
Cinta sejati hanyalah pada Rabbul Izzati. Cinta yang takkan bertempuk sebelah tangan. Namun Allah tidak egois mendominasi cinta hamba-Nya. Dia berikan kita cinta kepada anak, istri, suami, orang tua, kaum muslimin. Tapi cinta itu.......

Prinsip Pembuatan Serat Optik

Gambar.Jenis-senis Serat Optik
      
Ada 2 metode :
    Metode pencairan langsung :
        *Tradisional pembuatan gelas →SO.langsung
        *Lelehan komponen murni gelas silikat.

    Proses oksidasi fase uap
    Uap murni Halida logam SiCl4 atau GeCl4 
    + O2 → Serbuk SiO2
    Dikumpul di atas permukaan gelas
    Proses” sintering” →batang – batang gelas bening →preform
    Preform  dipanasi oleh “ drawing heater” ditarik →untaian benang gelas yang kecil
    Proses “coating” (mencegah kontaminasi
    Digulung → SO

Rabu, 05 Januari 2011

Misteri Bilangan Nol

Ratusan tahun yang lalu, manusia hanya mengenal 9 lambang bilangan yakni 1, 2, 2, 3, 5, 6, 7, 8, dan 9. Kemudian, datang angka 0, sehingga jumlah lambang bilangan menjadi 10 buah. Tidak diketahui siapa pencipta bilangan 0, bukti sejarah hanya memperlihatkan bahwa bilangan 0 ditemukan pertama kali dalam zaman Mesir kuno. Waktu itu bilangan nol hanya sebagai lambang. Dalam zaman modern, angka nol digunakan tidak saja sebagai lambang, tetapi juga sebagai bilangan yang turut serta dalam operasi matematika. Kini, penggunaan bilangan nol telah menyusup jauh ke dalam sendi kehidupan manusia. Sistem berhitung tidak mungkin lagi mengabaikan kehadiran bilangan nol, sekalipun bilangan nol itu membuat kekacauan logika. Mari kita lihat.
Nol, penyebab komputer macet

Kisah Indah Sang Khalifah

Siang di bumi Madinah, suatu hari. Matahari tengah benderang.
Teriknya sungguh garang menyapa hampir setiap jengkal kota dan pepasir lembah. Jalanan senyap, orang-orang lebih memilih istirahat di dalam rumah daripada bepergian dan melakukan perniagaan. Namun tidak baginya, lelaki tegap, berwajah teduh dan mengenakan jubah yang sederhana itu berjalan menyusuri lorong-lorong kota sendirian. Ia tidak peduli dengan panas yang menyengat. Ia tak terganggu dengan debu-debu yang naik ke udara. Ia terus saja bersemangat mengayun langkah. Sesekali ekor matanya berkerling ke sana ke mari seperti tengah mengawasi. Hatinya lega, ketika daerah yang dilewatinya sentosa seperti kemarin.

Sebab-Sebab Futur

“Dan berapa banyak Nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut (nya) yang bertaqwa. Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar.” (Ali Imran: 146)
Pengikut yang bertaqwa adalah mereka yang tidak menjadi lemah karena bencana, ujian, ketidakberuntungan yang menimpa mereka di jalan Allah, tidak lesu dan tidak pula menyerah kepada musuh Allah dan Allah menyukai orang-orang yang bersabar.
         Ada fenomena kelesuan atau futur dalam dimensi aqidah dan umumnya terjadi karena pergeseran orientasi hidup, lebih berorientasi pada materi duniawi an sich. Dan ada juga dalam dimensi ibadah dengan lemahnya disiplin -indhibath- terhadap amaliyah ubudiyah yaumiyah (harian).
          Adapun dalam dimensi fikriyah terlihat dengan lemahnya semangat meningkatkan ilmu. Di sisi lain pergeseran adab islami menyelimuti akhlaq mereka, belum lagi rasa jenuh dalam mengikuti aktivitas tarbawiyah atau pembinaan keislaman dan hubungan yang terlalu longgar antar lawan jenis.
Dalam hidup akan banyak ditemui bermacam jalan. Kadang datar, kadang menurun, kadang pula meninggi. Begitu pula dalam perjalanan dakwah. Ada saatnya para muharrik (orang yang bergerak) menemui jalan yang lurus dan mudah. Namun tidak jarang menjumpai onak dan duri. Hal demikian juga terjadi pada muharrik. Suatu saat ia memiliki kondisi iman yang tinggi. Di saat lain, iapun dapat mengalami degradasi iman. Tabiat manusia memang menggariskan demikian. Dalam kondisi iman yang turun ini, para muharrik kadang terkena satu penyakit yang membahayakan kelangsungan gerang langkah dakwah. Yaitu penyakit futur atau kelesuan.
           Futur berarti putusnya,,,,