Jumat, 28 Januari 2011

Cinta......Pacaran..?

Cinta kepada lain jenis merupakan hal yang fitrah bagi manusia. Karena sebab cintalah, keberlangsungan hidup manusia bisa terjaga. Oleh sebab itu, Allah Ta’ala menjadikan wanita sebagai perhiasan dunia dan kenikmatan bagi penghuni surga. Islam sebagai agama yang sempurna juga telah mengatur bagaimana menyalurkan fitrah cinta tersebut dalam syariatnya yang rahmatan lil ‘alamin. Namun, bagaimanakah jika cinta itu disalurkan melalui cara yang tidak syar`i? Fenomena itulah yang melanda hampir sebagian besar anak muda saat ini. Penyaluran cinta ala mereka biasa disebut dengan pacaran.

Senin, 24 Januari 2011

Solusi wanita yang tertindas Suami..


Pada hakikatnya, Islam tidak melepaskan kehidupan rumah tangga berjalan begitu saja tanpa arah petunjuk. Sehingga hawa nafsu menjadi penentu yang berkuasa. Tidak demikian adanya. Islam telah menggariskan hak, kewajiban, tugas dan tanggung-jawab antara suami dan istri sesuai dengan kodrat, kemampuan, mempertimbangkan tabiat dan aspek psikis. Hal tersebut ditetapkan di atas landasan yang adil lagi bijaksana. Allah Ta'ala berfirman:
"Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma'ruf. Akan tetapi, para suami mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada isterinya. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana". [al-Baqarah/2:228].

 Jika pasangan suami istri mengerti dan memahami kewajiban masing-masing, niscaya biduk suatu rumah tangga kaum muslimin akan berjalan normal, semarak oleh suasana mawaddah dan rahmat. Suami memenuhi kewajiban-kewajibannya. Begitu pula, istri juga menjalankan kewajiban-kewajibannya. Dengan ini, rumah tangga akan menuai kebahagiaan dan ketentraman.  Rumah tangga benar-benar berfungsi sebagaimana mestinya.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :

"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir." [ar-Rûm/30:21].

Jumat, 21 Januari 2011

Download Gratis

Bahaya Pakaian Ketat di SINI!!!!
Indahnya Ukhuwah Manisnya Islam..Klik di Sini.. 
Kewajiban Muslim Terhadap Waktu Klik di Sini!
Ceramak Unsd.Harman Tajang,LC. disini!

Biografi Al Imam An Nawawi

Nama Imam Nawawi, Kunniyah, Gelar dan Nasab Beliau :
Nama beliau adalah : Yahya bin Syaraf bin Murri bin Hasan bin Husain bin Muhammad bin Jum’ah bin Hizam.
Kunniyah beliau adalah : Abu Zakariyya, padahal beliau tidak mempunyai anak yang bernama Zakariyya karena beliau tidak menikah hingga wafat. Ini menunjukkan bahwa para ulama kita memandang berkunniyah adalah suatu sunnah walaupun seseorang belum memiliki anak bahkan belum nikah sekalipun.

Gelar beliau : Muhyiddin (yang menghidupkan Ad Dien), namun beliau tidak senang digelari demikian. Karena gelar seperti ini di dalamnya terdapat unsur tazkiyah ( pengakuan akan kelebihan dan kemampuan diri) apalagi maknanya tidak tepat karena Ad Dien ini terus akan hidup tanpa tergantung dengan seorang pun

Jumat, 14 Januari 2011

Saudaraku, Sudah Betulkah Pergaulanmu,,,

Sebagai jalan hidup dan agama yang mengemban misi rahmatan lil ‘alamin, Islam tentu mengatur kaidah bermuamalah atau bergaul bagi pemeluknya. Baik itu terhadap sesama muslim maupun pemeluk agama lain. Tidak mengentengkan yakni tidak tenggelam dalam budaya toleransi yang menjebak, namun juga tidak berlebihan semisal melakukan tindak anarkis.

Tentu bukan hal aneh lagi jika kita menjumpai bermacam-macam warna dan perilaku dalam kehidupan masyarakat kita. Ini terjadi dengan sebab yang beragam. Terkadang dilatarbelakangi lingkungan, masyarakat, pergaulan, teman-teman, dan sebagainya. Semuanya ini menuntut agar kita bisa memosisikan syariat sebagai landasan pergaulan sehingga bisa merangkul semua perbedaan tersebut dengan cara menyingkirkan sesuatu yang tidak ada syariatnya dan mengokohkan yang ada tuntunannya dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Hukum Membaca Al-Fatihah?

Ditanya Fadhilatusy Syaikh Muhammad bin ‘Abdillah al-Imam hafizhahullahu dengan pertanyaan berikut :
ما حكم القراءة للمأموم في الصلاة الجهرية ؟
“Apa hukum membaca (surat al-Fatihah, pent) bagi seorang makmum ketika sholah Jahriyah?”
الصحيح من أقوال العلماء أنه يجب عليه قراءة الفاتحة لما في الصحيحين عن عبادة بن الصامت قال : قال رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم : (لا صلاة لمن لم يقرأ بفاتحة الكتاب) وهذا عام يشمل الإمام والمأموم ويشمل الصلاة الجهرية والسرية . ولما في مسلم عن أبي هريرة قال : قال رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم : (من لم يقرأ بفاتحة الكتاب فصلاته خداج غير تمام) . ولما روي أبو يعلي عن أنس قال : قال رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم : (أتقرؤون خلف الإمام والإمام يقرأ ؟ فقالوا : إنا لنفعل . قال : لا تفعلوا ليقرأ أحدكم بفاتحة الكتاب في نفسه) وسنده حسن . وأما ما رواه مسلم أن رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم قال : (وإذا قرأ فأن فأنصتوا) فقد أعلها بعض الحفاظ بالشذوذ . وأيضاً هذا عام خصه الأحاديث السابقة الدالة على قراءة الفاتحة .
Syaikh hafizhahullah menjawab :
“Yang benar dari pendapat para ulama adalah wajib bagi seorang makmum membaca al-Fatihah sebagaimana hadits di dalam Shahihain dari ‘Ubadah bin Shamit -radhiyallahu ‘anhu-, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Alihi wa Salam bersabda : “Tidak ada sholat bagi yang tidak membaca surat al-Fatihah.” Hadits ini umum, mencakup imam maupun makmum dan mencakup sholat jahriyah maupun siriyah.

Selasa, 11 Januari 2011

Ketika Bidadari Turun ke Bumi

Dalam buku Tamasya ke Surga, Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah mengisahkan tentang bidadari-bidadari surga. Bidadari-bidadari itu adalah wanita suci yang menyenangkan dipandang mata, menyejukkan dilihat, dan menentramkan hati setiap pemiliknya. Rupanya cantik jelita, kulitnya mulus. Ia memiliki akhlak yang paling baik, perawan, kaya akan cinta dan umurnya sebaya. Siapakah yang orang yang beruntung mendapatkannya? Siapa lagi kalau bukan orang-orang yang syahid karena berjihad di jalan Allah, orang-orang yang tulus dan ikhlas membela agama Allah.
Sebagian kita mungkin berfikir, kapan kita berjumpa dengan bidadari-bidadari itu, apakah ia akan kita miliki, adakah ia sedikit diantara mereka mendiami bumi sekarang ini?
Bidadari-bidadari itu telah turun ke bumi.......

Minggu, 09 Januari 2011

Zubair bin Al-Awwam radhiallahu anhu


Perajurit Allah Pengiring Rasulullah
Antara Thalhah dan Zubair adalah dua serangkai. Bila yang seorang disebut maka yang kedua pun disebut. Mereka sama-sama beriman pada tahun yang sama dan wafat dalam tahun yang sama pula. Kedua-duanya tergolong dalam sepuluh orang yang "mubasyarin bil jannah".
Zubai masuk Islam dalam usia lima belas tahun dan ia hijrah dalam usia delapan belas tahun sesudah menderita penganiayaan dan siksaan bertubi-tubi karena mempertahankan keimanannya. Pamannya sendirilah yang menyiksanya. Zubair digulung ke dalam tikar, lalu kakinya digantung diatas dan dibawah kepalanya ditaruh api yang membara. Pamannya berkata, "Kembali kamu kepada penyembahan berhala !" Tapi Zubair menjawab, "Saya tidak akan kembali kafir lagi sama sekali."

Sabtu, 08 Januari 2011

Tuntutan Ibadah Praktis (Thaharah dan Shalat)


Tujuan penyampaian materi :
Agar peserta tarbiyah dapat melaksanakan thaharah dan shalat sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.

A.    Thaharah
    Wudhu

1.    Berniat untuk berwudhu.
    Letak niat di dalam hati.
2.    Membaca basmalah.
3.    Mencuci kedua tangan
    Menuangkan air ke atas kedua tangan  dan mencucinya di luar bejana. Apabila tangan mengandung najis atau diragukan kesuciannya maka wajib mencucinya di luar bejana sebelum memasukkannya ke dalam bejana.
    Mencuci kedua tangan hingga ke pergelangan tangan.
    Mencuci sela-sela jari.
4.    Membersihkan mulut dan hidung
    Dengan cara berkumur-kumur, menghirup air ke dalam hidung lalu menghembuskannya kembali ke luar.
    Berkumur-kumur dan menghirup air ke dalam hidung dilakukan  secara bersamaan.
    Bersungguh-sungguh ketika menghirup air ke dalam hidung kecuali dalam keadaan berpuasa karena dikhawatirkan air masuk ke dalam kerongkongan.

Keutamaan Ilmu dan Para Penuntut Ilmu serta Adab-adabnya

Tujuan Penyajian Materi :
1.    Agar peserta tarbiyah senantiasa bersemangat untuk menuntut ilmu agama.
2.    Agar peserta tarbiyah mengetahui bahwa mempelajari agama hukumnya wajib.
3.    Agar peserta tarbiyah mengetahui bahwa ilmu agama lebih utama dari ilmu-ilmu yang lain.
4.    Agar peserta tarbiyah mengetahui jalan untuk mendapatkan ilmu agama.

KENAPA UMMAT ISLAM MENGALAMI KEMUNDURAN.


@.Tujuan materi:
     1. Agar peserta tarbiyah menyadari kondisi ummat Islam hari ini.
     2. Untuk menumbuhkan semangat dan tanggung jawab terhadap           islam  
     3. Agar peserta tarbiyah mengetahui solusi dan jalan keluar untuk mengembalikan kejayaan ummat.               

     Fenomena kemunduran:
1. Dari sisi wilayah / teritorial:
    A, Negeri islam yang telah dirampas, mis:
         - Spanyol
         - Palestina
         - Pilipina

Job Diskripsi Pengurus Halaqah Tarbiyah


I.    Naqib/Naqibah
A.  Tugas :
1.    Memimpin dan mempertanggungjawabkan jalannya program-    
       program tarbiyah menurut marhalahnya dengan senantiasa 
       berkonsultasi dengan Murabbi/murabbiyahnya.
2.    Memimpin musyawarah-musyawarah halaqahnya
3.    Mempertanggungjawabkan kehadiran anggota halaqahnya
4.    Menjadi penghubung antara halaqahnya dengan dep.Kaderisasi 5.    Melaporkan kehadiran anggota halaqah tarbiyah setiap pertemuan kepada Murabbi/Murabbiyah 
       atau kepada Dep.Kaderisasi WI
6.    Berusaha menyelesaikan masalah-masalah internal halaqah dengan melibatkan anggota lain yang 
       dibutuhkan
   
B.  Wewenang :
1.    Mengatur dan menetapkan tempat pelaksanaan tarbiyah

Jejak Indah Sang Pemimpin


Malam telah pekat, selimut-selimut semakin dirapatkan para pemiliknya untuk menambah lelap. Angin sahara menderu akrab ditelinga, dingin menusuk, kesunyian hadir sejak tadi. Dia mengendap-endap keluar dari petak rumah sederhana, menyusuri setiap lorong perkampungan Madinah. Jubah kumal bertambalan itu menemaninya pergi. Ditajamkannya pendengaran, adakah rakyatnya menyelami derita yang luput dari perhatian. Diawaskannya mata, terdapatkah rakyat alami duka akibat kepemimpinannya. Jika dia berlalu dan mendengar dengkuran halus pemilik rumah, senyuman menemaninya berpatroli.
Sendirian, dia memamah malam, langkahnya berjinjit khawatir mengganggu istirahat rakyat yang begitu dicintai. Dari setiap detik yang mengalir, selalu kecemasan yang membayang di wajah pemberaninya, jangan-jangan di rumah ini ada janda dengan anak-anak yang kelaparan, atau khawatir di rumah selanjutnya orang tua terkapar kesakitan tanpa sanak saudara, adakah di rumah itu yang sakit hati karena pajak terlalu tinggi. Sendirian dia menikmati paruh malam, menyulam harapan keadaan rakyat sentosa senantiasa, merajut do'a agar rakyat dibawah naungan perlindungannya dilingkupi pilinan kedamaian.

Jumat, 07 Januari 2011

Aku Jatuh Cinta ...

Cinta. Sebuah kata singkat yang memiliki makna luas. Walaupun belum teridentifikasi secara pasti, namun eksistensi cinta diakui oleh semua orang. Al-Ghazali mengatakan cinta itu ibarat sebatang kayu yang baik. Akarnya tetap di bumi, cabangya di langit dan buahnya lahir batin, lidah dan anggota-anggota badan. Ditujukan oleh pengaruh-pengaruh yang muncul dari cinta itu dalam hati dan anggota badan, seperti ditujukkanya asap dalam api dan ditunjukkanya buah dan pohon.
Cinta sejati hanyalah pada Rabbul Izzati. Cinta yang takkan bertempuk sebelah tangan. Namun Allah tidak egois mendominasi cinta hamba-Nya. Dia berikan kita cinta kepada anak, istri, suami, orang tua, kaum muslimin. Tapi cinta itu.......

Prinsip Pembuatan Serat Optik

Gambar.Jenis-senis Serat Optik
      
Ada 2 metode :
    Metode pencairan langsung :
        *Tradisional pembuatan gelas →SO.langsung
        *Lelehan komponen murni gelas silikat.

    Proses oksidasi fase uap
    Uap murni Halida logam SiCl4 atau GeCl4 
    + O2 → Serbuk SiO2
    Dikumpul di atas permukaan gelas
    Proses” sintering” →batang – batang gelas bening →preform
    Preform  dipanasi oleh “ drawing heater” ditarik →untaian benang gelas yang kecil
    Proses “coating” (mencegah kontaminasi
    Digulung → SO

Rabu, 05 Januari 2011

Misteri Bilangan Nol

Ratusan tahun yang lalu, manusia hanya mengenal 9 lambang bilangan yakni 1, 2, 2, 3, 5, 6, 7, 8, dan 9. Kemudian, datang angka 0, sehingga jumlah lambang bilangan menjadi 10 buah. Tidak diketahui siapa pencipta bilangan 0, bukti sejarah hanya memperlihatkan bahwa bilangan 0 ditemukan pertama kali dalam zaman Mesir kuno. Waktu itu bilangan nol hanya sebagai lambang. Dalam zaman modern, angka nol digunakan tidak saja sebagai lambang, tetapi juga sebagai bilangan yang turut serta dalam operasi matematika. Kini, penggunaan bilangan nol telah menyusup jauh ke dalam sendi kehidupan manusia. Sistem berhitung tidak mungkin lagi mengabaikan kehadiran bilangan nol, sekalipun bilangan nol itu membuat kekacauan logika. Mari kita lihat.
Nol, penyebab komputer macet

Kisah Indah Sang Khalifah

Siang di bumi Madinah, suatu hari. Matahari tengah benderang.
Teriknya sungguh garang menyapa hampir setiap jengkal kota dan pepasir lembah. Jalanan senyap, orang-orang lebih memilih istirahat di dalam rumah daripada bepergian dan melakukan perniagaan. Namun tidak baginya, lelaki tegap, berwajah teduh dan mengenakan jubah yang sederhana itu berjalan menyusuri lorong-lorong kota sendirian. Ia tidak peduli dengan panas yang menyengat. Ia tak terganggu dengan debu-debu yang naik ke udara. Ia terus saja bersemangat mengayun langkah. Sesekali ekor matanya berkerling ke sana ke mari seperti tengah mengawasi. Hatinya lega, ketika daerah yang dilewatinya sentosa seperti kemarin.

Sebab-Sebab Futur

“Dan berapa banyak Nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut (nya) yang bertaqwa. Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar.” (Ali Imran: 146)
Pengikut yang bertaqwa adalah mereka yang tidak menjadi lemah karena bencana, ujian, ketidakberuntungan yang menimpa mereka di jalan Allah, tidak lesu dan tidak pula menyerah kepada musuh Allah dan Allah menyukai orang-orang yang bersabar.
         Ada fenomena kelesuan atau futur dalam dimensi aqidah dan umumnya terjadi karena pergeseran orientasi hidup, lebih berorientasi pada materi duniawi an sich. Dan ada juga dalam dimensi ibadah dengan lemahnya disiplin -indhibath- terhadap amaliyah ubudiyah yaumiyah (harian).
          Adapun dalam dimensi fikriyah terlihat dengan lemahnya semangat meningkatkan ilmu. Di sisi lain pergeseran adab islami menyelimuti akhlaq mereka, belum lagi rasa jenuh dalam mengikuti aktivitas tarbawiyah atau pembinaan keislaman dan hubungan yang terlalu longgar antar lawan jenis.
Dalam hidup akan banyak ditemui bermacam jalan. Kadang datar, kadang menurun, kadang pula meninggi. Begitu pula dalam perjalanan dakwah. Ada saatnya para muharrik (orang yang bergerak) menemui jalan yang lurus dan mudah. Namun tidak jarang menjumpai onak dan duri. Hal demikian juga terjadi pada muharrik. Suatu saat ia memiliki kondisi iman yang tinggi. Di saat lain, iapun dapat mengalami degradasi iman. Tabiat manusia memang menggariskan demikian. Dalam kondisi iman yang turun ini, para muharrik kadang terkena satu penyakit yang membahayakan kelangsungan gerang langkah dakwah. Yaitu penyakit futur atau kelesuan.
           Futur berarti putusnya,,,,