Sabtu, 26 Februari 2011

Kejujuran Yang Berbuah Manis

Beberapa abad lalu, di masa-masa akhir tabi’in. Di sebuah jalan, di salah satu pinggiran kota Kufah, berjalanlah seorang pemuda. Tiba-tiba dia melihat sebutir apel jatuh dari tangkainya, keluar dari sebidang kebun yang luas. Pemuda itu pun menjulurkan tangannya memungut apel yang nampak segar itu. Dengan tenang, dia memakannya.
Pemuda itu adalah Tsabit. Baru separuh yang digigitnya, kemudian ditelannya, tersentaklah dia. Apel itu bukan miliknya! Bagaimana mungkin dia memakan sesuatu yang bukan miliknya?
Akhirnya pemuda itu menahan separuh sisa apel itu dan pergi mencari penjaga kebun tersebut. Setelah bertemu, dia berkata: “Wahai hamba Allah, saya sudah menghabiskan separuh apel ini. Apakah engkau mau memaafkan saya?”

Jumat, 25 Februari 2011

Allah 'Azza wa Jalla Turun Ke Langit Dunia

Dari Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
Rabb kita turun ke langit dunia pada setiap malam yaitu ketika sepertiga malam terakhir.
Dia berfir rman,
"Siapa yang berdo'a kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan, siapa yang meminta
kepada-Ku, maka akan Aku berikan, dan siapa yang memohon ampun kepada-Ku,
maka akan Aku ampuni.(H.R.Bukhari dan Muslim)

Hikmah Diutusnya Para Nabi dan Rasul

Allah telah mengutus semua Rasul sebagai pemberi kabar gembira dan pemberi peringatan.
Sebagaimana firman Allah Ta’ala :

رسلا مبشرين ومنذرين لئلا يكون للناس على الله حجة بعد الرسل

“(Kami telah mengutus) Rasul-rasul mejadi penyampai kabar gembira dan pemberi peringatan, supaya tiada lagi suatu alasan bagi mausia membantah Allah setelah (diutusnya) para Rasul itu.” (QS. An-Nisa’ : 165).

Rasul pertama adalah Nabi Nuh ‘alaihis salam, dan Rasul terakhir adalah Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, serta beliaulah penutup para Nabi.

Jumat, 18 Februari 2011

Kutitip surat ini untukmu, Anakku..

Assalamu’alaikum,
Segala puji Ibu panjatkan kehadirat
Allah ta’ala yang telah memudahkan
Ibu untuk beribadah kepada-Nya.
Shalawat serta salam Ibu sampaikan
kepada Nabi Muhammad shallallahu
‘alaihi wasallam, keluarga dan para
sahabatnya. Amin…
Wahai anakku,
Surat ini datang dari Ibumu yang
selalu dirundung sengsara… Setelah
berpikir panjang Ibu mencoba untuk
menulis dan menggoreskan pena,
sekalipun keraguan dan rasa malu
menyelimuti diri. Setiap kali menulis,
setiap kali itu pula gores tulisan
terhalang oleh tangis, dan setiap kali
menitikkan air mata setiap itu pula hati
terluka…
Wahai anakku!
Sepanjang masa yang telah engkau
lewati, kulihat engkau telah menjadi
laki-laki dewasa, laki-laki yang cerdas
dan bijak! Karenanya engkau pantas
www.salafiyunpad.wordpress.com abu zayd 1
membaca tulisan ini, sekalipun
nantinya engkau remas kertas ini lalu
engkau merobeknya, sebagaimana
sebelumnya engkau telah remas hati
dan telah engkau robek pula
perasaanku.

ADAB DI JALAN

1. Berjalanlah dengan tenang, tidak cepat maupun lambat. Berjalanlah dengan sikap wajar dan tawadhu, tidak berlagak sombong di saat berjalan atau mengangkat kepala karena sombong atau memalingkan wajah dari orang lain karena takabbur. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman yang artinya,
“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (Luqman: 18)
2. Pelihara pandangan mata, baik bagi laki-laki maupun perempuan. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman yang artinya:
“Katakanlah kepada laki-laki beriman, “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. Dan katakanlah kepada wanita yang beriman, “Hendaklah mereka menahan pandangan-nya, dan memelihara kemaluannya....” (An-Nur: 30-31)

Jumat, 11 Februari 2011

Valentine’s Day ????

Tanggal 14 Februari seakan-akan menjadi hari yang khusus bagi manusia secara umum, bahkan bagi seorang muslimah sekalipun. Dengan pengaruh dari berbagai media dan lingkungan, para gadis sibuk ikut-ikutan merayakan hari tersebut. Ada yang sibuk membuat coklat dan kue-kue untuk orang yang disayanginya, mengirimkan kartu, atau sengaja mengkhususkan membuat pengakuan cinta untuk lelaki pujaan hatinya. Na’udzubillah min dzalik. Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan untuk dijauhkan dari perbuatan tersebut…

Setelah mengetahui fatwa-fatwa yang ada pada artikel sebelumnya, ada baiknya kita juga mengetahui asal usul adanya hari valentine. Dengan demikian, insya Allah kita akan lebih berhati-hati dan tidak segan-segan untuk meninggalkan hari raya tersebut. Apalagi jika kita benar-benar ingin menjadi wanita muslimah sejati, yang sangat cinta kepada Allah dan Rasul-Nya dan sangat takut dengan hukuman-Nya dan berharap keridhoan-Nya. Artikel berikut ini banyak menukil dari majalah As Sunnah dengan disertai berbagai tambahan dari penulis.

Definisi Valentine’s Day

Petaka Kata Nanti...Nanti Dan Nanti...

Di antara  hal yang  dapat  membinasakan  anak  cucu Adam adalah perbuatan menunda-nunda. Orang bijak berkata, "Barangsiapa yang menanam benih 'nanti', maka akan tumbuh sebuah tanaman bernama 'mudah-mudahan', yang memiliki buah bernama 'seandainya', yang rasanya adalah 'kegagalan dan penyesalan'."
Jadi, apabila Anda melihat seorang pemuda yang mengatakan, "Nanti, nanti." Maka cucilah kedua tangan Anda dari dirinya. Ketahuilah bahwa ia nanti akan berganti-ganti tempat.
  
Anda mungkin pernah mengenal seseorang, yang ketika Anda berkata kepadanya, "Tidakkah kamu menghapal Al Qur'an?" Ia katakan, "Akan saya hapal nanti, insya Allah." Kalaulah Perang Dunia III berkecamuk, pastilah Al Qur'an masih belum dihapalnya. Bahkan sampai ia mati pun, Al Qur'an masih belum dihapalnya juga.
  
Atau Anda berkata kepadanya, "Mengapa Anda tidak sungguh-sungguh belajar?" Ia katakan, "Sekarang masih awal-awal semester, nantilah menjelang mid test." Mid test pun tiba dan ia belum juga mengulangi pelajarannya. Ia kembali berkata, "Nantilah kalau final test sudah dekat, aku sulit konsentrasi belajar kalau ujian belum di ambang pintu." Ujian akhir pun tiba, tapi tidak ada yang bisa ia lakukakan selain duduk terpaku memandangi tumpukan buku di hadapannya.

Kamis, 03 Februari 2011

Pesan Dari Iblis Untukmu

Oleh: Mamduh Farhan al-Buhairi
 Sungguh aku telah melihatmu kemarin…
Engkau memulai kehidupan seharian, engkau bangun dan pergi untuk bekerja tanpa memikirkan shalat fajar…!
Di kantor, engkau tidak peduli sama sekali tentang aturan halal haram, sebagaimana yang dilakukan oleh kawan-kawanmu…
Saat engkau pulang ke rumah, engkaupun menyantap makananmu tanpa menyebut nama Allah Sang Pemberi rizki kepadamu…
Juga tidak ada waktu untuk shalat Isya' sebelum tidur, meskipun kamu sempatkan nonton TV sampai engkau tertidur pulas …!
 
Engkau adalah seorang pengingkar nikmat dan penentang Pemberi nikmat. Aku sangat mencintaimu dengan kelakuanmu itu.
Kelakuanmu adalah salah satu sifat dari sifatku. Aku sangat berbahagia melihatmu hidup seperti itu.
Egkau adalah bagian dari diriku, dan aku adalah bagian dari dirimu.
 
 

Gadis Kecil Yang Shalihah

Oleh: Ummu Mariah Iman Zuhair
Aku akan meriwayatkan kepada anda kisah yang sangat berkesan ini, seakan-akan anda mendengarnya langsung dari lisan ibunya.
Berkatalah ibu gadis kecil tersebut:
Saat aku mengandung putriku, Afnan, ayahku melihat sebuah mimpi di dalam tidurnya. Ia melihat banyak burung pipit yang terbang di angkasa. Di antara burung-burung tersebut terdapat seekor merpati putih yang sangat cantik, terbang jauh meninggi ke langit. Maka aku bertanya kepada ayah tentang tafsir dari mimpi tersebut. Maka ia mengabarkan kepadaku bahwa burung-burung pipit tersebut adalah anak-anakku, dan sesungguhnya aku akan melahirkan seorang gadis yang bertakwa. Ia tidak menyempurnakan tafsirnya, sementara akupun tidak meminta tafsir tentang takwil mimpi tersebut.
Setelah itu aku melahirkan putriku, Afnan. Ternyata dia benar-benar seorang gadis yang bertakwa. Aku melihatnya sebagai seorang wanita yang shalihah sejak kecil. Dia tidak pernah mau mengenakan celana, tidak juga mengenakan pakaian pendek, dia akan menolak dengan keras, padahal dia masih kecil. Jika aku mengenakan rok pendek padanya, maka ia mengenakan celana panjang di balik rok tersebut.

Untukmu Remaja..

Abdullah Umar Bani’mah*
Masa remaja adalah masa yang paling rentan bagi manusia dalam pertumbuhannya. Seorang remaja selalu berusaha mencontoh dan meniru orang lain. Seorang remaja ingin tampil beda dengan yang lainnya. Ia tidak mendengar nasehat dengan memikirkannya terlebih dahulu. Ia ingin melakukan sesuatu apa yang terlintas dibenaknya. Hendaklah setiap kita melakukan introspeksi dan mengoreksi diri kita masing-masing. Diantara sebab kelemahan dan kehinaan umat Islam sekarang adalah taklid buta kepada orang-orang kafir. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda,
“ Sungguh kalian pasti akan mengikuti tradisi orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta hingga jika mereka masuk kelubang biawak, tentu kalian akan mengikuti mereka.” Kami (Sahabat) bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah mereka Yahudi dan Nasrani?” Beliau menjawab, “(Kalau bukan mereka) siapa lagi?”
Aku berpesan untuk diriku  dan para remaja agar selalu bertakwa kepada Allah Ta’ala, kemudian agar selalu menaati kedua orang tua. Ciumlah tangan keduanya dan minta maaf kepada mereka berdua. Hal ini aku katakan karena sesungguhnya siapakah yang berani menjamin bahwa mereka akan terus hidup ? seandainya kita meninggal terlebih dahulu maka mungkin bapak dan ibumu akan memaafkanmu. Namun apabila mereka berdua meninggal sebelum kita, maka siapakah lagi yang akan memaafkan kita?
Percayalah kepadaku wahai saudara-saudaraku, sesungguhnya berbakti kepada kedua orang tua ialah seagung-agung perbuatan baik. Ridha Allah terdapat pada ridha orang tua

Rabu, 02 Februari 2011

Sang Bidadari

bidadari surgaWanita terlahir sebagai anugerah terindah dari Rabb Sang Pencipta untuk seluruh semesta. Betapa kelamnya dunia ini tanpa kehadiran seorang wanita sebagai perhiasan di tengah hiruk pikuknya kaum Adam. Pun, dia adalah sosok hamba yang penuh dengan keindahan dan menyejukkan mata yang melihatnya. Tiada tergantikan perannya, hingga tak jarang para bidadari surga iri padanya. Ketulusan dan pengorbannannya begitu dahsyat, hingga mereka pun dikabarkan memiliki 3 tingkat derajat lebih baik dibanding para panglima keluarga.

Islamic Animasi

Islamic Animasi